Akuntansi Internasional
Bab 8
Analisis Laporan Keuangan Internasional
Kerangka Analisis
Laporan Keuangan
Variabel Lingkungan
Sistem akuntansi sebuah negara dibentuk oleh lingkungan tempat
perusahaan tersebut beroperasi. Banyak variabel yang dibahas, termasuk
pendanaan eksternal, keterkaitan politik dan ekonomi dengan negara lain. Sistem
legal, tingkat inflasi, ukuran dan kompleksitas bisnis, kecanggihan manajemen
dan komunitas finansial, serta tingkat pendidikan secara umum.
Nilai Budaya
Sistem akuntansi juga dipengaruhi oleh budaya dan nilai yang
terjadi dalam masyarakat. Mengetahui orang lain dapat membantu kita memahami
sistem akuntansi mereka. Nilai didefinisikan sebagai kecendrungan untuk memilih
satu posisi hubungan dengan orang lain.
Salah satu dimensi budaya akan dibahas bagaimana tanggapan
masyarakat terhadap ketidakpastian dan ambiguitas. Budaya yang tidak menyukai
ketidakpastian akan tergantung pada institusi untuk mempertahankan keseragaman,
dan menyimpan dari sebuah norma atau aturan adalah hal yang sangat tidak
disarankan. Aturan membuat masyarakat merasa nyaman karena aturan menentukan
apa yang harus dilakukan dalam situasi apapun, sehingga ketidakpastian dan
ertimbangan dapat dihindari, kebalikannya adalah masyarakat yang lebih
menghargai praktik daripada teori dan mengizinkan adanya perkecualian aturan.
Nilai budaya dapat diartikan dengan Nilai akuntansi. Yang dapat memberi
pandangan kepada kita mengenai sistem akuntansi, praktik pengukuran, dan
pengungkapan dalam suatu negara
Nilai Akuntansi
Ulasan nilai akuntansi dalam bahasan ini tidak dimaksudakan
sebagai ulasan yang lengkap, tetapi disajikan sebagai representasi dari nilai
yang memengaruhi perkembangan sistem akuntansi dan praktik pengukuran dan
pengungkapan:
· Profesionalisme Vs Pengendalian berdasarkan
undang- undang
· Keseragaman Vs Fleksibilitas
· Konservatisme Vs Optimisme
· Rahasia Vs Transparansi
Mengetahui nilai akuntansi suatu negara dapat membantu kita
menginterprestasikan dan memahami pelaporan keuangan perusahaan yang beroperasi
dalam negara tersebut. Tujuannya adalah agar dapat menganalisis secara
realistis setiap laproran keuangan perusahaan multinasional, selaras dengan
praktik bisnis dan akuntansi nasional dalam lingkungan operasi tersebut.
Salah satu nilai akuntansi adalah preferansi antara pertimbangan
profesional yang independen dengan pengendalian berdarsakan undang- undang.
Preferensi atas pertimbangan profesional konsisten dengan preferensi terhadap
individualisme dan subyektivitas. Nilai ini dapat kita temukan dalam sistem
akuntansi dalam negara yang termasuk model fair presentation/ full
disclosure.
Nilai akuntansi kedua yang memengaruhi sistem pelaporan keuangan
adalah keseragaman versus fleksibilitas. Masyarakat yang
mengargai keseragaman menunjukkan preferensi atas diterapkannya praktik
akuntansi yang seragam. Sementara masyarakat yang menghargai fleksibilitas,
memperhitungkan kondisi spesifik yang dihadapi setiap perusahaan. Ada kaitan
antara nilai akuntansi dan nilai budaya sehubungan dengan ketidakpastian/
keseragaman ditemukan dalam praktik akuntansi model code law compliance dan
modelinflation adjusted, sementara fleksibilitas tampak dalam
praktik akuntansi model fair presentation/ full disclosure.
Nilai akuntansi konservatisme berhubungan
dengan pengukuran informasi akuntansi dan bermanifestasi dalam preferensi
terhadap pendekatan pengukuran sebagai salah satu cara menghadapi
ketidakpastian dimasa yang akan datang. Optimisme lebih
bertoleransi pada ketidakpastian dalam praktik pengukuran. Negara yang masuk
dalam model fair presentation/ full disclosure cenderung
memilih pendekatan pengukuran yang lebih opti,is daripada negara yang masuk
kategori logal compliance dan inflation adjusted. Perbedaan
pendekatan tersebut merupakan konsekuensi dari keberagaman penyedia modal dan
tuntutan pengguna, serta akibat pengaruh hukum pajak yang berlaku.
Nilai akuntansi terakhr yang akan dibahas adalah rahasia versus
transparasi, terkait dengan praktik pengungkapan. Negara dalam kategori legal
compliance dan inflation adjusted lebih memilih
kerahasiaan dan cenderung membatasi pengungkapan informasi kepada manajemen dan
penyandang dana. Kerahasiaan dan konservatisme merupakan dua hal yang saling
berkaitan, dan keduanya juga memicu pendekatan yang hati- hati dalam pelaporan
seperti di jepang. Negara dengan model faik presentation/ full
disclosure mengungkapkan informasi lebih banyak dan memilih pendekatan
pelaporan keuangan dengan tanggungjawab kepada publik sebagai respon kepada
penyedia modal.
Fair
Presentation/Full Disclosure
|
Legal Compliance
|
Inflation Adjusted
|
Profesionalisme
|
Pengendalian
berdasar UU
|
Pengendalian
berdasar UU
|
Fleksibilitas
|
Keseragaman
|
Keseragaman
|
Optimisme
|
Konservatisme
|
Konservatisme
|
Transparansi
|
Kerahasiaan
|
Kerahasiaan
|
Peluang dan Tantangan
dalam Analisis Lintas Batas
Analisis keuangan lintas batas mencakup berbagai wilayah
yuridiksi. Sejumlah negara memiliki perbedaan yang sangat besar dalam praktik
akuntansi, kualitas pengungkapan, sistem hukum dan undang- undang, sifat dan
ruang lingkup risiko usaha, dan cara untuk menjalankan usaha. Perbedaan ini
berarti alat- alat analisis yang sangat efektif si satu wilayah menjadi kurang
efektif di wilayah lain dan membuat para analis menghadapi tantangan besar
untuk memperoleh informasi yang kredibel.
Analisis dan penilaian keuanga internasional ditandai dengan
banyak kontradiksi. Disatu sisi, begitu cepatnya proses harmonisasi standar
akuntansi telah mengarah pada semakin meningkatnya daya banding informasi
keuangan di seluruh dunia. Namun demikian, sejumlah besar perbedaan dalam
perbedaan dalam praktik pelaporan keuangan masih ada. Banyak negara termasuk
Cina, Korea, Republik Ceko, dan Rusia berupaya keras untuk memperbaiki
ketersediaan dan kualitas informasi mengenai perusahaan publik. Demikian pula
akses terhadap informasi yang tersedia bebas dan cukup relevan untuk analisis
keuangan telah meningkat secara dramatis dengan penyebarluasan informasi
perusahaan melalui internet.
Terlepas dari kontradiksi yang masih terus berlanjut, hambatan
untuk analisis dan penilaian keuangan internasional semakin menurun dan
pandangan analis secara umum masih positif. Globalisasi pasar modal, kemajuan
dalam teknologi informasi dan kompetisi antar pemerintah nasional, bursa efek
dan perusahaan- perusahaan untuk menarik investor, dan kegiatan perdagangan
yang meningkat masih terus berlanjut. Secara bersama- sama kekuatan ini
memberikan insentif bagi perusahaan untuk memperbaiki praktik pelaporan
keuangan eksternal mereka.
Globalisasi dan perbaikan dalam akuntansi dan pengungkapan
internasional yang masih berlanjut mengaburkan perbedaan antara analisis
keuangan lintas batas dan dalam suatu wilayah. Daripada menyeimbangkan
pemilihan saham diantara negara- negara dengan mata uang kuat dan lemah,
manajer portofolio semakin memusatkan perhatian untuk memilih perusahaan yang
terbaik di suatu industri tanpa melihat negara asal. Globalisasi juga berarti
analisis yang terlalu domestik menjadi semakin kurang relevan.
Kerangka Dasar
Analisis Usaha
Palepu, Bernard, dan Healy membuat suatu kerangka dasar yang bermanfaat
untuk analisis dan penilaian usaha dengan menggunakan laporan keuangan.
Kerangka dasar tersebut terdiri empat tahap analisis, yaitu:
1. Analisis strategi usaha
2. Analisis Akuntansi
3. Analisis Keuangan
4. Analisis Prospektif
Derajat pentingnya masing- masing tahap tergantung pada tujuan
analisis. Kerangka analisis usaha ini dapat diterapkan dalam banyak situasi
keputusan, termasuk analisis surat berharga, analisis kredit, analisis merger
dan akuisisi.
Analisis Strategi
Usaha Internasional
Analisis strategi usaha merupakan langkah penting pertama dalam
analisis laporan keuangan. Analisis ini memberikan pemahaman kualitatif atas
perusahaan dan para pesaingnyaterkait dengan lingkungan ekonominya. Dengan
mengindentifikasikan faktor pendorong laba dan risiko usaha utama, analisis
strategi usaha membantu para analis untuk membuat peramalan yang lebih
realistis. Analisis strategi usaha meliputi pemeriksaan laporan tahunan dan
penerbitan perusahaan lainnya, dan berbicara dengan staff perusahaan, analis
dan profesional keuangan lainnya. Sumber informasi tambahan seperti World Wide
Web, kelompok dagang. Pesaing, konsumen, reporter, pelobi, regulator, dan pers
bisnis menjadi semakin umum. Akurasi, keandalan, dan relevansi masing- masing jenis
informasi yang dikumpulan juga perlu di evaluasi
Ketersediaan Informasi
Analisis strategi usaha sulit dilakukan khususnya di beberapa
negara karena kurang andalnya informasi mengenai perkembangan makroekonomi.
Pemerintah negara- negara maju kadang menerbitkan statistik ekonomi yang keliru
atau menyesatkan. Beberapa negara menunda penerbitan statistik apabila angkanya
tidak menggembirakan, atau terkadang memalsukan angka tersebut. Demikian halnya
dengan memperoleh informasi industri di banyak negara sangat sulit dan kualitas
informasi yang berbeda- beda dan ketersediaan informasi yang sangat rendah di
banyak negara. Akhir- akhir ini banyak perusahaan besar yang melakukan
pencatatan dan memperoleh modal di pasar luar negeri telah memperluas
pengungkapan meseka secara sukarela beralih ke prinsip akuntansi yang diakui
secara global seperti Standar Pelaporan Keuangan Internasional.
Rekomendasi Untuk
Melakukan Analisis
Keterbatasan data membuat upaya untuk melakukan analisis
strategi usaha dengan menggunakan metode riset tradisional menjadi sulit
dilakukan. World Wide Web juga menawarkan akses yang cepat terhadap informasi
yang hingga akhir- akhir ini masih belum tersedia atau sulit diperoleh.
Informasi negara dapat ditemukan dalam “siaran internasional”
yang disbarkan oleh kantor akuntan besar, bank, dan broker. Federasi
Internasional Bursa Efek (http://www.fibv.com) dan Federasi Bursa Efek
Eropa (http://www.fese.be).
Newsletter internasional yang informatif dari majalah Accountancy, The
Economist, Financial Analyst Journal, dan euromoney menyediakan
artikel yang relevan untuk melakukan analisis keuangan internasional.
Analisis Akuntansi
Tujuan analisis akuntansi adalah untuk menganalisis sejauh mana
hasil yang dilaporkan perusahaan mencerminkan realitas ekonomi. Para analis
perlu mengevaluasi kebijakan dan estimasi akuntansi, serta menganalisis sifat
dan ruang lingkup fleksibilitas akuntansi suatu perusahaan yang harus
ditentukan oleh direksi manajemen.
Para manajer diperbolehkan untuk membuat banyak pertimbangan
yang terkait dengan akuntansi, karena mereka yang paling tahu banyak mengenai
kondisi operasi dan keuangan perusahaan mereka. Fleksibilitas dalam pelaporan
keuangan merupakan hal penting karena memungkinkan manajer untuk menggunakan
pengukuran akuntansi yang paling mencerminkan situasi dan keadaan suatu
perusahaan.
Healy dan rekan menyarankan proses untuk melakukan evaluasi
kualitas akuntansi perusahaan
1. Indentifikasi kebijakan akuntansi
2. Analisis fleksibilitas akuntansi
3. Evaluasi strategi akuntansi
4. Evaluasi kualitas pengungkapan
5. Indentifikasi potensi terjadinya masalah
6. Buat penyesuaian atas distorsi akuntansi
Tantangan dalam melakukan analisis akuntansi internasional
1. Perbedaan antarnegara dalam kualitas
pengukuran, kualitas pengungkapan, dan kualitas audit. Karakteristik nasional
menyebabkan perbedaan yang mencakup praktik yang diwajibkan dan diterima secara
umum, pengawasan dan penegakan aturan, dan ruang lingkup direksi manajemen atas
pelaporan keuangan.
2. Kesulitan dalam memperoleh informasi yang
diperlukan untuk analisis akuntansi
Perbedaan antar negara dalam kualitas pengukuran akuntansi,
pengungkapan, dan audit sangat dramatis. Karakteristik nasional yang
menyebabkan perbedaan ini mencakup praktik yang diwajibkan dan diterima secara
umum, pengawasa dan penegakan aturan, dan ruang lingkup diskresi manajemen atas
pelaporan keuangan.
Saran untuk Para Analis
Para analis harus sesering mungkin bertemu dengan manajemen
untuk mengevaluasi insentif pelaporan keuangan dan kebijakan akuntansi mereka.
Banyak perusahaan di negara berkembang sangat tertutup dan para manajer mungkin
tidak memiliki insentif yang kuat untuk melakukan pengungkapan yang
lengkap dan kredibel.
Akhirnya, teknologi komunikasi seperti World Wide Web memiliki
pengaruh yang sangat besar terhadap seluruh tahap riset keuangan. Banyak
perusahaan dan negara sekarang telah memiliki situs web yang membuat setiap
orang yang tertarik menjadi lebih mudah untuk memperoleh informasi.
Analisis Keuangan
Internasional
Tujuan analisis keuangan adalah untuk mengevaluasi kinerja
perusahaan pada masa kini dan masa lalu, dan untuk menilai apakah kinerjanya
dapat dipertahankan. Analisis rasio dan analisis arus kas merupakan alat yang
penting dalam melakukan analisis keuangan. Analisis rasio mencakup perbandingan
rasio antara suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya dalam industri yang
sama, perbandingan rasio suatu perusahaan antar waktu atau dengan periode
fiskal lain dan atau perbandingan rasio terhadap beberapa acuan yang baku.
Analisis arus kas berfokus pada laporan arus kas yang memberikan
informasi mengenai arus kas masuk dan keluar yang di klasifikasikan menjadi
aktiva operasi, investasi, dan pendanaan, serta pengungkapan mengenai aktivitas
investasi dan pendanaan non kas secara periodik untuk menjawab banyak
pertanyaan mengenai kinerja dan manajemen perusahaan.
Analisis Rasio
Terdapat dua masalah dalam menganalisis rasio dalam lingkungan
internasional. Yang pertama, apakah perbedaan lintas negara dalam prinsip
akuntansi menyebabkan perbedaan yang signifikan dalam angka laporan keuangan
yang dilaporkan perusahaan dari negara yang berbeda? Kedua, seberapa jauh
perbedaan dalam budaya serta kondisi persaingan dan ekonomi lokal mempengaruhi
interprstasi ukuran akuntansi dan rasio keuangan, meskipun pengukuran akuntansi
dari negara yang berbeda disajikan ulang agar tercapai daya banding akuntansi?
Adanya perbedaan besar antarnegara dalam profitabilitas,
pengungkit, dan rasio serta jumlah laporan keuangan lainnya yang berasal dari
faktor akuntansi dan non- akuntansi.
|
Analisis Arus Kas
Analisis arus kas memberikan masukan mengenai arus kas dan
manajemen suatu perusahaan . laporan arus kas sangat mendetail diwajibkan
menurut GAAP AS, GAAP Inggris, IFRS, dan standar akuntansi di sejumlah negara
yang jumlahnya makin bertambah. Ukuran yang berkaitan dengan arus kas sangat
bermanfaat khususnya dalam analisis internasional karena tidak terlalu
dipengaruhi oleh perbedaan prinsip akuntansi, bila dibandingkan dengan ukuran-
ukuran berbasis laba. Apabila laporan arus kas tidak disajikan, sering kali
ditemukan kesulitan untuk menghitung arus kas dari operasi dan ukuran arus kas
lainnya dengan menyesuaikan laba berbasis akrual. Banyak perusahaan tidak
mengungkapkan informasi yang diperlukan untuk membuat penyesuaian tersebut.
Mekanisme untuk
Mengatasinya
Beberapa analis menyajikan ulang ukuran akuntansi asing menurut
sekelopok prinsip yang diakui secara internasional, atau sesuai dengan dasar
lain yang lebih umum. Beberapa yang lain mengembangkan pemahaman yang lengkap
atas praktik akuntansi di sekelompok negara tertentu dan membatasi analisis
mereka terhadap perusahaan yang berlokasi di negara- negara tersebut.
Brown, Soybel, dan Stickney menggambarkan penggunaan algoritma
penyajian ulang untuk meningkatkan perbandingan kinerja keuangan lintas negara.
Algoritma penyajian ulang relatif sederhana cukup efektif untuk digunakan. Satu
pendekatan adalah memfokuskan pada beberapa perbedaan laporan keuangan yang
paling material, dimana tersedia cukup informasi untuk melakukan penyesuaian
yang dapat diandalkan.
Analisis Prospektif
Internasional
Analisis prospektif mencakup tahap peramalan dan penilaian.
Ketika melakukan peramalan para analis membuat ramalan mengenai prospek
perusahaan secara eksplisit berdasarkan strategi usaha, catatan akuntansi, dan
analisis keuangan. Ketika melakukan penilaian, analis merubah ramalan
kuantitatif menjadi suatu estimasi nilai perusahaan. Penilaian digunakan secara
implisit maupun eksplisit dalam banyak kegiatan usaha.
Para pakar dalam penialaian internasional memberikan peringatan
berikut ini kepada mereka yang melakukan analisis prospektif internasional: “setiap
aturan yang telah anda pelajari di negara asal anda menjadi tidak berlaku
diluar negeri”. Fluktuasi kurs, perbedaan akuntansi, perbedaan praktik, dan
kebiasaan bisnis, perbedaan pasar modal, dan banyak faktor lainnya memiliki
pengaruh yang sangat besar terhadap peramalan dan penilaian internasional.
Isu Lebih Lanjut
Keempat tahap analisis usaha dipengaruhi oleh faktor- faktor
berikut ini:
1. Akses informasi
2. Ketepatan waktu informasi
3. Hambatan bahasa dan terminologi
4. Masalah mata uang asing
5. Perbedaan dalam jenis dan format laporan
keuangan
Akses Informasi
Informasi mengenai ribuan perusahaan dari seluruh dunia telah
tersedia secara luas dalam beberapa tahun terakhir. Sumber informasi dalam
jumlah tak terhitung banyaknya muncul melalui World Wide Web. Perusahaan di
seluruh dunia saat ini memiliki situs web dan laporan tahunannya tersedia
secara cuma- cuma dari berbagai sumber internet dan lainnya. Banyak perusahaan
juga menjawab permintaan atas laporan tahunan dan dokumen.
Banyak database komersial menyediakan akses terhadap data
keuangan dan pasar saham ribuan puluhan ribu perusahaan diseluruh dunia.
Perusahaan yang tercakup dalam database komersial ini umumnya perusahaan besar
yang laporan keuangannya menarik perhatian para pengguna dan investor.
Sumber informasi lain yang juga berharga adalah publikasi pemerintah,
organisasi riset ekonomi, organisasi internasional PBB, organisasi akuntansi,
audit, dan pasar surat berharga.
Ketepatan Waktu Informasi
Ketepatan waktu laporan keuangan, laporan tahunan, laporan
kepada pihak regulator, dan siaran pers yang menyangkut lapran akuntansi
berbeda- beda di tiap negara. Jangka waktu pelaporan keuangan dapat di estimasi
dengan membandingkan akhir tahun fiskal sebuah perusahaan dengan tanggal
laporan audit. Tanggal terakhir ini dianggap sebagai tanggal indikasi kapan
informasi keuangan perusahaan pertama kali tersedia untuk masyarakat umum. Tabel
rata2 penundaan tanggal akhir tahun & tanggal laporan auditor:
Jumlah Hari
|
Negara
|
1-30
|
Tidak ada
|
31-60
|
Brasil,Kanada,Meksiko,Korea
Selatan,Taiwan,USA
|
61-90
|
Argentina,Australia,Denmark,Jepang,Belanda,Singapura,Spanyol,Inggris
Raya
|
91-120
|
Perancis, Jerman, Hongkong
|
121 lebih
|
Pakistan
|
Forst mencatat perbedaan internasional lebih lanjut dalam
ketepatan waktu siaran pers yang menyangkut laba. Ia mendefinisikan jangka
waktu sebagai rata- rata jumlah hari antara akhir tahun fiskal suatu perusahaan
dan tanggal siaran pers. Perbedaan dalam ketepatan waktu informasi akuntansi
menambah beban para pembaca laporan keuangan perusahaan asing. Beban ini
semakin besar untuk perusahaan yang memiliki lingkungan yang senantiasa
berubah- ubah. Agar penilaian yang dilakukan bermakna, diperlukan penyesuaian
terus- menerus atas jumlah yang dilaporkan, dengan menggunakan alat
konvensional ataupun tidak konvensional.
Pertimbangan Mata Uang
Asing
Sebagian besar perusahaan diseluruh dunia menetapkan dominasi
akun keuangan dalam mata uang domisili nasional mereka dan membuat para analis
menghadapi dua permasalahan, yaitu: 1. Berkaitan dengan kemudahan pembaca, 2,
menyangkut isi informasi. Bagi seorang pembaca yang terbiasa dengan dolar akan
kebingungan apabila dinyatakan dengan euro. Cara untuk mengatasinya adalah dengan
mentranslasikan saldo mata uang asing kedalam mata uang domestik. Penggunaan
kurs untuk mentranslasikan akun- akun dalam mata uang asing dapat
mendistorsikan pola keuangan yang terjadi dalam mata uang lokal.
Meskipun lebih disukai untuk melakukan analisis laporan keuangan
luar negeri dalam mata uang lokal, kita lebih menyukai penggunaan kurs tahun
terakhir sebagai kurs translasi kemudahan bagi para pembaca yang lebih menyukai
angka dalam mata uang domestik. Apabila laporan yang telah ditranslasikan memberikan
kemudahan bagi para pembaca dalam melihat akun- akun mata uang asing dalam
suatu mata uang yang telah dikenal umum, maka dapat timbul gambaran sebenarnya
mengalami distorsi. Secara khusus, perubahan kurs valuta asing dan prosedur
akuntansi secara bersamaan sering kali menghasilkan nilai ekuivalen dalam mata
uang domestik yang bertentangan dengan peristiwa yang mendasarinya.
Perbedaan dalam Format Laporan
Format neraca dan laporan laba rugi berbeda- beda disetiap
negara. Perbedaan klasifikasi secara internasional juga cukup banyak terjadi.
Buku acuan Transactional Accounting dapat digunakan secara
lengkap perlakuan perbedaan klasifikasi lainnya yang ada di tiap- tiap negara.
Meski menyulitkan, perbedaan format laporan keuangan tidak terlalu penting
karena struktur dasar laporan keuangan cukup mirip diseluruh dunia. Dengan demikian,
kebanyakan perbedaan biasanya dapat direkonsiliasikan dengan sedikit usaha.
Hambatan Bahasa dan Terminologi
perbedaan bahasa antarnegara dapat menimbulkan hambatan
informasi bagi para pengguna laporan kuangan. Kebanyakan perusahaan yang
berdomisili di negara- negara yang tidak menggunakan bahasa inggris menerbitkan
laporan tahunannya dalam bahasa negara asal. Namun demikian, semakin banyak
perusahaan yang relatif besar yang berada di perekonomian maju menyediakan
laporan tahunan dalam bahasa inggris.
Secara substansial, banyak isu substansial yang dihadapi para
pengguna laporan keuangan internasional. Mungkin isu yang paling sulit adalah
yang berkaitan dengan mata uang asing mungkin akan menimbulkan pengaruh yang
sangat besar dalam akuntansi internasional selama beberapa waktu. Sebaliknya,
masalah yang berkaitan dengan ketersediaan dan kredibilitas informasi secara
perlahan semakin berkurang karena semakin banyak perusahaan, otoritas berwenang
dan bursa efek yang mengakui pentingnya untuk memperbaiki akses investor
terhadap informasi yang tepat waktu dan kredibel
Pendapat/ Saran:
Menurut saya, kesulitan- kesulitan analis dalam melakukan analisis laporan
keuangan internasional bisa teratasi dengan peraturan akuntansi internasional
yang lebih diperketat sehingga analis tidak sulit untuk mendapatkan
laporan keuangan dari perusahaan- perusahaan di berbagai negara. Dan juga
dibentuknya semacam lembaga untuk membentuk dan mengevaluasi peraturan tersebut
sehingga tidak ada perusahaan- perusahaan nakal.
Untuk perbedaan- perbedaan seperti prinsip akuntansi, metode yang digunakan,
dan perbedaan yang lainnya juga dapat teratasi dengan peraturan yang bersifat
menyeragamkan dari perbedaan tersebut. Seperti di indonesia yang diatur oleh
PSAK, di masa sekarang ini PSAK sudah mengarah ke IFRS agar tidak terdapat
perbedaan yang mencolok dengan prinsip akuntansi yang ada di luar negeri.
Seharusnya negara lain juga memberlakukan hal seperti itu agar tidak ada
perbedaan yang membuat analisis laporan keuangan internasional terhambat.
Daftar Pustaka/
Referensi:
1.
Choi, Frederick D.S.,
and Gary K. Meek, 2005., Akuntansi Internasional – Buku 2, Edisi 5., Salemba
Empat, Jakarta. (Bab 9, halaman 105- 140)