Senin, 17 Juni 2013
BAB 11
PENETAPAN HARGA TRANSFER DAN PERPAJAKAN INTERNASIONAL
1. KONSEP AWALRumitnya hukum dan aturan yang menentukan pajak bagi perusahaan asing dan laba yang dihasilkan di luar negri sebenarnya berasal dari beberapa konsep dasar
a. Netralitas pajak adalah bahwa pajak tidak memiliki pengaruh (atau netral) terhadap keputusan alokasi sumberdaya.
b. Ekuitas pajak adalah bahwa wajib pajak yang menghadapi situasi yang mirip dan serupa semestinya membayar pajak yang sama tetapi terhadap ketidaksetujuan antar bagaimana mengimplementasikan konsep ini.
2. PEMAJAKAN TERHADAP SUMBAR LABA DARI LUAR NEGRI
Beberapa Negara separti prancis, kosta Rika, hongkong panama afrika selatan, swiss dan venezuala menerapkan prinsip pemajakan teritorial dan tidak mengenakan pajak terhadap perusahaan yang berdomisili di dalam negri yang labanya dihasilkan di luar wilayah Negara tersebut. Sedangkan kebanyakan Negara (seperti Australia, Brazil, Cina, Republik Ceko, Jerman, Jepang, Meksiko, belanda, inggris, dan Amarika Serikat) menerapkan prinsip seluruh dunia dan mengenakan pajak terhadap laba atau pendapatan perusahaan dan warga Negara di dalamnya, tanpa melihat wilayah Negara.
3. KREDIT PAJAK LUAR NEGERI
Kredit pajak dapat di perkirakan jika jumlah pajak penghasilan luar negri yang dibayarkan tidak terlampau jelas (yaitu ketika anak perusahaan luar negri mengirimkan sebagian laba yang bersumber dari luar negri kepada induk perusahaan domestik). Disini deviden yang dilaporkan dalam surat pemberitahuan pajak induk perusahaan harus dihitung kotor (gross-up) untuk mencakup jumlah pajak( yang dianggap terbayar) ditambah seluruh pajak pungutan luar negri yang berlaku. Ini berarti seakan-akan induk perusahaan domestic menerima dividen yang didalamnya termasuk pajak terhutang kepeda pemerintah asing dan kemudian membayarkan pajak itu.
Kredit pajak tidak langsung luar negri yang diperbolehkan(Pajak penghasilan luar negri yang dianggap terbayar) ditentukan dengan cara sebagai berikut:
Pembayaran deviden
( termasuk seluruh pajak pungutan)
x pajak asing yang dapat di kreditkan
Laba setelah pajak penghasilan luar negri
4. PERENCANAAN PAJAK DALAM PERUSAHAAN MULTINASIONAL
Dalam melakukan perencanaan pajak perusahaan multinasional memiliki keunggulan tertentu atas perusahaan yang murni domestik karena memiliki fleksibilitas geografi lebih besar dalam menentukan lokasi produksi dan sistem distribusi. Fleksibilitas ini memberikan peluang tersendiri untuk memanfaatkan perbedaan ataryuridis pajak nasional sehingga dapat menurunkan beban pajak perusahaan secara keseluruhan.
Pengamatan atas masalah perencanaan pajak ini di mulai dengan dua hal dasar:
a. Pertimbangan pajak seharusnya tidak pernah mengandalikan strategi usaha
b. Perubahan hokum pajak secara konstan membatasi manfaat perencanaan pajak dalam jangka waktu panjang.
5. VARIABEL-VARIABEL DALAM PENENTUAN HARGA TRANSFER
Harga transfer menetapkan nilai moneter terhadap pertukaran antarperusahaan yang terjadi antara unit operasi dan merupakan pengganti harga pasar. Pada umumnya harga transfer dicatat sebagai pendapatan oleh satu unit dan biaya oleh unit lainnya. Transaksi lintas Negara juga membuka perusahaan multinasional terhadap sejumlah pengaruh lingkungan yang menciptakan sekaligus menghancurkan peluang untuk meningkatkan laba perusahaan melalui penetapan harga transfer. Sejumlah variabel separti pajak, tarif kompetisi laju infalsi, nilai mata uang, pembatasan atas transfer dana, resiko politik dan kepentingan sekutu usaha patungan sangat memperumit keputusan penentuan harga transfer.
6. Faktor Pajak
Harga transaksi yang wajar merupakan harga yang akan diterima oleh pihak-pihak tidak berhubungan istimewa untuk barang-barang yang sama atau serupa dalam keadaan yang sama persis atau serupa. Metode penentuan harga transaksi wajar yang dapat diterima adalah :
(1) metode penentuan harga tidak terkontrol yang sebanding.
(2) metode penentuan harga jual kembali.
(3) metode penetuan harga biaya plus dan
(4) metode penilaian harga lainnya
7. Faktor Tarif
Tarif yang dikenakan untuk barang-barang impor juga memengaruhi kebijakan penentuan harga transfer perusahaan multinasional. Sebagai tambahan atas keseimbangan yang didentifikasikan, perusahaan mulinasional harus mempertimbangkan biaya dan manfaat tambaha, baik eksternal maupum internal. Tariff pajak tinggi yang dibayarkan oleh importer akan menghasilkan dasar pajak penghasilan yang lebih rendah.
8. Faktor Daya Saing
Demikian juga halnya, harga transfer yang lebih rendah dapat digunakan untuk melindungi operasi yang sedang berjalan dari pengaruh kompetisi luar negeri yang semakin mengikat pada pasar setempat atau pasar lainnya. Pertimbangan daya saing seperti itu harus diseimbangkan terhadap banyak kerugian yang berakibat sebaliknya. Harga transfer untuk alasan-alasan kompetitif dapat mengundang tindakan anti-trust oleh pemerintah.
9. Faktor Evaluasi Kinerja
Kebijakan harga transfer juga dipengaruhi oleh pengaruh mereka terhadap perilaku manajemen dan sering kali merupakan penentu kinerja perusahaan yang utama.
10. Kontribusi Akuntansi
Para akuntan manajemen dapat mamainkan peranan yang signifikan dalam menghitung kesimbangan (trade-offs) dalam strategi penentuan harga transfer. Tantangan yang dihadapi adalah mempertahanka perspektif global pada saat melakukan pemetaan manfaat dan biaya yang berkaitan dengan keputusan penentu harga
11. METODOLOGI PENENTUAN HARGA TRANSFER
Dalam suatu dunia dengan harga transfer yang sangat kompetitif, tidak akan menjadi masalah besar ketika hendak menetapkan harga transfer sumber daya dan jasa antar perusahaan. Namun demikian, jarang sekali terdapat pasar eksternal yang kompetitif untuk produk-produk yang ditransfer antar entitas yang berhubungan istimewa tersebut. Masalah penentuan biaya ini sangat terasa dalam tingkat internasional, kareba konsep akuntansi biaya ini berbeda dari satu negara ke negara lainnya.
12. Prinsip Wajar
Jenis perusahaan multinasional yang umum adalah operasi integrasi. Anak perusahaannya berada dalam kendali yang sama serta berbagi sumber dan tujuan yang sama.Kebutuhan untuk mengumumkan laba kena pajak di negara yang berbeda berarti perusahaan multinasional harus mengalokasikan pendapatan dan beban diantara anak perusahaan dan menentukan harga transfer untuk transaksi antarperusahaan.
BAB 10
Bab 10
Manajemen resiko keuangan
Manajemen risiko (risk
management) menjadi kebutuhan yang strategis dan menentukan
perbaikan kinerja dari organisasi. Pada suatu ras bangsa (Cina),
karakter tulisan risiko berarti pula peluang. Risiko yang dikelola
dengan optimal bahkan memunculkan berbagai peluang bagi organisasi
yang bersangkutan. Manajemen risiko diperlukan untuk mengoptimalkan
penggunaan sumber daya terbatas yang dimiliki organisasi.
Pengalokasian sumber daya didasarkan pada prioritas risiko yang
dimulai dari risiko skala tertinggi. Demikian pula, manajemen risiko
yang ada perlu dievaluasi secara periodik melalui aktifitas
pengendalian (internal control).
Manajemen risiko
pada organisasi swasta berkembang lebih pesat dibandingkan organisasi
publik (instansi Pemerintah). Fenomena ini dinilai lumrah mengingat
sektor swasta memiliki ukuran-ukuran yang jelas bagi berhasil atau
gagalnya organisasi. Sedangkan organisasi publik banyak berlindung
pada faktor-faktor yang tidak dapat dikuantifisir. Namun, dorongan
bagi sektor publik untuk melakukan manajemen risiko dalam
aktivitasnya semakin meningkat, dan Departemen Keuangan meresponnya
dengan menugaskan Inspektorat Jenderal sebagai compliance office
for risk management.
I.
PENGERTIAN MANAJEMEN RISIKO
Istilah (risk)
risiko memiliki berbagai definisi. Risiko dikaitkan dengan
kemungkinan kejadian atau keadaan yang dapat mengancam pencapaian
tujuan dan sasaran organisasi.[3] Vaughan
(1978) mengemukakan beberapa definisi risiko sebagai berikut:
- Risk
is the chance of loss (Risiko adalah kans kerugian).
Chance
of loss berhubungan dengan suatu exposure (keterbukaan)
terhadap kemungkinan kerugian. Dalam ilmu
statistik, chance dipergunakan untuk menunjukkan tingkat
probabilitas akan munculnya situasi tertentu. Sebagian penulis
menolak definisi ini karena terdapat perbedaan antara tingkat risiko
dengan tingkat kerugian. Dalam halchance of loss 100%,
berarti kerugian adalah pasti sehingga risiko tidak ada.
- Risk
is the possibility of loss (Risiko adalah kemungkinan kerugian).
Istilah possibility berarti
bahwa probabilitas sesuatu peristiwa berada diantara nol dan satu.
Namun, definisi ini kurang cocok dipakai dalam analisis secara
kuantitatif.
- Risk
is uncertainty (Risiko adalah ketidakpastian).
Uncertainty dapat
bersifat subjective dan objective. Subjective uncertainty merupakan
penilaian individu terhadap situasi risiko yang didasarkan pada
pengetahuan dan sikap individu yang bersangkutan. Objective
uncertainty akan dijelaskan pada dua definisi risiko berikut.
- Risk
is the dispersion of actual from expected results (Risiko
merupakan penyebaran hasil aktual dari hasil yang diharapkan).
Ahli
statistik mendefinisikan risiko sebagai derajat penyimpangan sesuatu
nilai disekitar suatu posisi sentral atau di sekitar titik rata-rata.
- Risk
is the probability of any outcome different from the one
expected (Risiko adalah probabilitas sesuatu outcome berbeda
dengan outcome yang diharapkan). Menurut definisi di atas,
risiko bukan probabilita dari suatu kejadian tunggal, tetapi
probabilita dari beberapa outcome yang berbeda dari yang diharapkan.
Dari berbagai
definisi diatas, risiko dihubungkan dengan kemungkinan terjadinya
akibat buruk (kerugian) yang tidak diinginkan, atau tidak terduga.
Dengan kata lain, kemungkinan itu sudah menunjukkan adanya
ketidakpastian.
PROSES
MANAJEMEN RISIKO
(1)
Internal environment (Lingkungan internal)
(2) Objective
setting (Penentuan tujuan)
(3) Event
identification (Identifikasi risiko)
(4) Risk
assessment (Penilaian risiko)
(5) Risk
response (Sikap atas risiko)
(6) Control
activities (Aktifitas-aktifitas pengendalian)
(7) Information and
communication (Informasi dan komunikasi)
(8) Monitoring
MANAJEMEN
RISIKO DAN FUNGSI PENGAWASAN
Perkembangan
peranan pengawasan internal (internal control) terkini menggunakan
kerangka COSO (COSO Framework). Kerangka ini memandang internal
control sebagai sebuah proses, dan dirancang untuk memberikan
keyakinan tentang efektivitas dan efisiensi dari operasi, keandalan
informasi atau pelaporan keuangan, dan ketaatan pada peraturan dan
ketentuan yang berlaku. COSO Framework terdiri dari 5
komponen yang saling terkait, yaitu control environment, risk
assessment, control activities, information and communications,
dan ongoing monitoring.
Bila dicermati secara
seksama, terdapat kesamaan tujuan, cara pandang, dan materi padarisk
management dan internal kontrol. Seluruh komponen COSO
Framework ada padarisk management. Pemahaman manajemen
risiko dalam pengawasan akan mengoptimalkan fungsi pengawasan berupa
efektifitas pencapaian tujuan pengawasan dan efisiensi biaya
pengawasan. Dengan demikian, di satu sisi dapat dikatakan
bahwa internal control is the integral part of risk management.
Risk
management yang telah dilakukan oleh manajemen perlu
dinilai kelayakannya melalui aktifitas internal control.
Tujuan
utama manajemen resiko keuangan adalah untuk meminimalkan potensi
kerugian yang timbul dari perubahan tak terduga dalam harga mata
uang, kredit, komoditas dan equitas. Resiko volatilitas harga yang
dihadapi ini dikenal sebagai resiko pasar. Resiko pasar terdapat
dalam berbagai bentuk. Meskipun fokus terhadap volatilitas harga atau
tingkat, akuntan manajemen perlu mempertimbangkan resiko lainnya
seperti :
1. Resiko liquiditas timbul karena tidak semua produk manajemen resiko keuangan dapat diperdagangkan secara bebas.
2. Diskontinuitas pasar mengacu pada resiko bahwa pasar tidak selalu menimbulkan perubahan harga secara bertahap.
3. Resiko kredit merupakan kemungkinan bahwa pihak lawan dalam kontrak manajemen resikotidak dapat memenuhi kewajibannya.
4. Resiko regulasi adalah risiko yang timbul karena pihak otoritas publik melarang penggunaan suatu produk keuangan untuk tujuan tertentu.
5. Resiko pajak merupakan resiko bahwa transaksi lindung nilai tertentu tidak dapat memperoleh perlakuan pajak yang diinginkan.
6. Resiko akuntansi adalah peluang bahwa suatu transaksi lindung nilai tidak dapat dicatat sebagai bagian dari transaksi yang hendak dilindungi nilai.
Peranan Akuntansi
Akuntansi manajemen memainkan peranan yang penting dalam proses resiko manajemen. Mereka membantu dalam mengidentifikasikan eksposur pasar, menguantifikasikan keseimbangan yang terkait dengan strategi respon risiko alternatif, mengukur potensi yang dihadapi perusahaan terhadap resiko tertentu, mencatat produk lindung nilai tertentu dan mengevaluasi efektifitas program lindung nilai.
Identifikasi Resiko Pasar
Kerangka dasar yang bermanfaat untuk mengidentiofikasikan berbagai jenis resiko market berpotensi dapat disebut dengan pemetaan resiko.
Menguantifikasi Penyeimbangan
Peran yang dimainkan para akuntan dalam proses manajemen risiko meliputi proses kuantifikasi penyeimbangan yang berkaitan dengan alternatif strategi respons resiko. Mungkin manajemen leih suka mempertahankan beberapa resiko yang dihadapi ketimbang harus melakukan lindung nilai apabila biaya perlindungan resiko dirasakan lebih tinggi dari pada manfaatnya.
Manajemen Resiko di Dunia dengan Kurs Mengambang
Dalam dunia kurs mengambang, manajemen resiko mencakup :
1. Antisipasi pergerakan kurs
2. Pengukuran resiko kurs valuta asing yang dihadapi perusahaan
3. Perancangan strategi perlindungan yang memadai
4. Pembuatan pengendalian manajemen resiko internal
Peramalan atas perubahan kurs
Dalam mengembangkan program manajemen resiko nilai tukar, manajer keuangan harus memiliki informasi mengenai kemungkinan arah, waktu, dan magnetudo perubahan kurs. Karena menyadari prospek kurs sebelumnya, manajemen keuangan dapat menyusun ukuran-ukuran defensif memadai dengan lebih efesiensi dan efektif. Namun demikian apakah mungkin untuk memprediksi pergerakan mata uang dengan akurat tetaplah sebuah masalah. Jika peramalan kurs tidak mungkin atau terlalu mahal dilakukan, maka manajer keuangan dan akuntan harus mengatur masalah-masalah perusahaan mereka sedemikian rupa untuk meminimalkan pengaruh buruk perubahan kurs. Proses ini dikenal sebagai manajemen potensi resiko.
Manajemen Potensi Resiko
Potensi terhadap resiko valas timbul apabila perubahan kurs valas juga mengubah nilai aktiva bersih, laba dan arus kas perusahaan.
Potensi Resiko Translasi
Potensi resiko translasi mengukur pengaruh perubahan kurs valas terhadap nilai equivalen mata uang domestik atas aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing yang dimiliki oleh perusahaan.
Strategi Perlindungan
Strategi ini mencakup :
1. Lindung nilai neraca
2. Lindung nilai operasional
3. Lindung nilai kontraktual
Strategi Untuk Produk Lindung Nilai
Produk lindung nilai kontraktual merupakan kontrak atau instrumen keuangan yang memungkinkan penggunaannya untuk meminimalkan, menghilangkan, atau paling tidak mengalihkanresiko pasar pada pundak pihak lain.
Kontrak Forward Valas
Kontrak forward valuta merupakan perjanjian untuk mengirimkan atau menerima jumlah mata uang tertentu yang dipertukarkan dengan mata uang domestik, pada suatu tanggal di masa yang akan datang, berdasarkan kurs tetap yang disebut sebagai kurs forward.
Future Keuangan
Suatu kontrak future keuangan memiliki sifat yang mirip dengan kontrak yang forward. Sepeti halnya forward, future merupakan komitmen untuk membeli atau menyerahkan sejumlah mata uang asing pada suatu tanggal tertentu dimasa depan dengan harga yang sudah yang ditentukan.
Opsi Mata Uang
Opsi mata uang memberikan hak kepada pembeli untuk membeli atau menjual suatu mata uang dari pihak penjual berdasarkan harga tertentu pada atau sebelum tanggal kadaluarsa yang telah ditentukan. Opsi jenis eropa hanya dapat dieksekusi pada tanggal kadaluarsa.
Swap Mata Uang
Swap mata uang mencakup pertukaran saat ini dan dimasa depan atas dua mata uang yang berbeda berdasarkan kurs yang telah ditentukan sebelumnya. Swap mata uang memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan akses terhadap pasar modal yang sebelum tidak didapat diakses dengan biaya yang relatif rendah. Swap ini juga mungkinkan perusahaan untuk melakukan lindung nilai terhadap resiko kurs yang timbul dari kegiatan usaha internasional.
Perlakuan Akuntansi
FASB menerbitkan FAS No. 133 yang diklarifikasi melalui FAS 149 pada bulan april 2003, unuk memberikan pendekatan tunggal yang kompherensif atas akuntansi untuk transaksi derivatif dan lindung nilai. IFRS No. 39 yang baru saja direvisi berisi panduan yang untuk pertama kalinya memberikan tuntunan yang universal terhadap akuntansi untuk derivatif keuangan. Sebelum kedua standar ini dibuat standar akuntansi global untuk produk tidak lengkap tidak konsisten dan dikembangkan secara bertahap.
Isu Praktik
Meskipun aturan penuntun yang dikeluarkan oleh FASB dan IASB telah banyak mengklarifikasi pengakuan dan pengukuran derivatif, masih saja terdapat beberapa masalah. Yang pertama berkaitan dengan penentuan nilai wajar. Wallance menyebutkan terdapat 64 kemungkinan perhitungan untuk mengukur perubahan dalam nilai wajar atas resiko yang sedang dilindungi nilai dan atas instrumen lindung nilai.
Berspekulasi Dalam Mata Uang Asing
Perlakuan akuntansi untuk instrumen mata uang asing lainnya yang dibahas adalah mirip dengan perlakuan untuk kontrak forward. Perlakuan akuntansi yang dibahas di sini berdasarkan pada sifat aktifitas lindung nilai yaitu apakah derivatif melindungi nilai komitmen perusahaan, transaksi yang akan terjadi, investasi bersih pada operasi luar negeri, dan sebagainya.
Pengungkapan
Melakukan analisis atas pengaruh potensial kontrak derivatif terhadap kinerja yang dilaporkan dan terhadap karakteristik risik suatu perusahaan merupakan hal sukar dilakukan. Pengungkapan yang diwajibkan oleh FAS 133 dan IAS 39 sedikit banyak telah menyelesaikan masalah ini.
Pengungkapan itu antara lain:
1. Tujuan dan strategi manajemen resiko untuk melakukan transaksi lindung nilai
2. Deskripsi pos-pos yang dilindung nilai
3. Identifikasi resiko pasar dari pos-pos yang dilindung nilai
4. Deskripsi mengenai instrumen lindung nilai
5. Jumlah yang tidak dimasukan dalam penilaian efektivitas lindung nilai
6. Justifikasi awal bahwa hubungan lindung nilai tersebut akan sangat efektif untuk meminimalkan resiko pasar
7. Penilaian berjalan mengenai efektifitas lindung nilai aktual dari seluruh derivatif yang digunakan selama periode berjalan
Poin-Poin Pengendalian Keuangan
Sistem evaluasi kinerja terbukti bermanfaat dalam berbagai sektor. Sektor ini mencakup tetapi tidak terbatas pada bagian treasuri perusahaan, pembelian dan anak perusahaan luar negeri. Kontrol terhadap bagian treasuri perusahaan mencakup pengukuran kinerja seluruh program manajemen risiko nilai tukar, mengidentifikasikan lindung nilai yang digunakan dan pelaporan hasil lindung nilai. Sistem evaluasi tersebut juga mencakup dokumentasi atas bagaimana dan sejauh apa bagian tresury perusahaan membantu unit usaha lainnya dalam organisasi itu.
Acuan Yang Tepat
Objek dari manajemen resiko adalah untuk mencapai keseimbangan antara pengurangan resiko dan biaya. Dengan demikian standar yang tepat yang digunakan untuk menilai kinerja aktual merupakan bagian yang diperlukan dalam setiap sistem penilaian kinerja. Acuan ini perlu di perjelas dibagian awal sebelum pembuatan program perlindungan dan harus didasarkan pada konsep biaya kesempatan.
Sistem Pelaporan
Sistem pelaporan resiko keuangan harus dapat merekonsiliasikan sistem pelaporan internal dan eksternal. Kegiatan manajemen resiko memiliki orientasi kedepan. Namun pada akhirnya mereka harus merekonsiliasikan dengan pengukuran potensi resiko dan akun-akunkeuangan untuk keperluan pelaporan eksternal.
1. Resiko liquiditas timbul karena tidak semua produk manajemen resiko keuangan dapat diperdagangkan secara bebas.
2. Diskontinuitas pasar mengacu pada resiko bahwa pasar tidak selalu menimbulkan perubahan harga secara bertahap.
3. Resiko kredit merupakan kemungkinan bahwa pihak lawan dalam kontrak manajemen resikotidak dapat memenuhi kewajibannya.
4. Resiko regulasi adalah risiko yang timbul karena pihak otoritas publik melarang penggunaan suatu produk keuangan untuk tujuan tertentu.
5. Resiko pajak merupakan resiko bahwa transaksi lindung nilai tertentu tidak dapat memperoleh perlakuan pajak yang diinginkan.
6. Resiko akuntansi adalah peluang bahwa suatu transaksi lindung nilai tidak dapat dicatat sebagai bagian dari transaksi yang hendak dilindungi nilai.
Peranan Akuntansi
Akuntansi manajemen memainkan peranan yang penting dalam proses resiko manajemen. Mereka membantu dalam mengidentifikasikan eksposur pasar, menguantifikasikan keseimbangan yang terkait dengan strategi respon risiko alternatif, mengukur potensi yang dihadapi perusahaan terhadap resiko tertentu, mencatat produk lindung nilai tertentu dan mengevaluasi efektifitas program lindung nilai.
Identifikasi Resiko Pasar
Kerangka dasar yang bermanfaat untuk mengidentiofikasikan berbagai jenis resiko market berpotensi dapat disebut dengan pemetaan resiko.
Menguantifikasi Penyeimbangan
Peran yang dimainkan para akuntan dalam proses manajemen risiko meliputi proses kuantifikasi penyeimbangan yang berkaitan dengan alternatif strategi respons resiko. Mungkin manajemen leih suka mempertahankan beberapa resiko yang dihadapi ketimbang harus melakukan lindung nilai apabila biaya perlindungan resiko dirasakan lebih tinggi dari pada manfaatnya.
Manajemen Resiko di Dunia dengan Kurs Mengambang
Dalam dunia kurs mengambang, manajemen resiko mencakup :
1. Antisipasi pergerakan kurs
2. Pengukuran resiko kurs valuta asing yang dihadapi perusahaan
3. Perancangan strategi perlindungan yang memadai
4. Pembuatan pengendalian manajemen resiko internal
Peramalan atas perubahan kurs
Dalam mengembangkan program manajemen resiko nilai tukar, manajer keuangan harus memiliki informasi mengenai kemungkinan arah, waktu, dan magnetudo perubahan kurs. Karena menyadari prospek kurs sebelumnya, manajemen keuangan dapat menyusun ukuran-ukuran defensif memadai dengan lebih efesiensi dan efektif. Namun demikian apakah mungkin untuk memprediksi pergerakan mata uang dengan akurat tetaplah sebuah masalah. Jika peramalan kurs tidak mungkin atau terlalu mahal dilakukan, maka manajer keuangan dan akuntan harus mengatur masalah-masalah perusahaan mereka sedemikian rupa untuk meminimalkan pengaruh buruk perubahan kurs. Proses ini dikenal sebagai manajemen potensi resiko.
Manajemen Potensi Resiko
Potensi terhadap resiko valas timbul apabila perubahan kurs valas juga mengubah nilai aktiva bersih, laba dan arus kas perusahaan.
Potensi Resiko Translasi
Potensi resiko translasi mengukur pengaruh perubahan kurs valas terhadap nilai equivalen mata uang domestik atas aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing yang dimiliki oleh perusahaan.
Strategi Perlindungan
Strategi ini mencakup :
1. Lindung nilai neraca
2. Lindung nilai operasional
3. Lindung nilai kontraktual
Strategi Untuk Produk Lindung Nilai
Produk lindung nilai kontraktual merupakan kontrak atau instrumen keuangan yang memungkinkan penggunaannya untuk meminimalkan, menghilangkan, atau paling tidak mengalihkanresiko pasar pada pundak pihak lain.
Kontrak Forward Valas
Kontrak forward valuta merupakan perjanjian untuk mengirimkan atau menerima jumlah mata uang tertentu yang dipertukarkan dengan mata uang domestik, pada suatu tanggal di masa yang akan datang, berdasarkan kurs tetap yang disebut sebagai kurs forward.
Future Keuangan
Suatu kontrak future keuangan memiliki sifat yang mirip dengan kontrak yang forward. Sepeti halnya forward, future merupakan komitmen untuk membeli atau menyerahkan sejumlah mata uang asing pada suatu tanggal tertentu dimasa depan dengan harga yang sudah yang ditentukan.
Opsi Mata Uang
Opsi mata uang memberikan hak kepada pembeli untuk membeli atau menjual suatu mata uang dari pihak penjual berdasarkan harga tertentu pada atau sebelum tanggal kadaluarsa yang telah ditentukan. Opsi jenis eropa hanya dapat dieksekusi pada tanggal kadaluarsa.
Swap Mata Uang
Swap mata uang mencakup pertukaran saat ini dan dimasa depan atas dua mata uang yang berbeda berdasarkan kurs yang telah ditentukan sebelumnya. Swap mata uang memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan akses terhadap pasar modal yang sebelum tidak didapat diakses dengan biaya yang relatif rendah. Swap ini juga mungkinkan perusahaan untuk melakukan lindung nilai terhadap resiko kurs yang timbul dari kegiatan usaha internasional.
Perlakuan Akuntansi
FASB menerbitkan FAS No. 133 yang diklarifikasi melalui FAS 149 pada bulan april 2003, unuk memberikan pendekatan tunggal yang kompherensif atas akuntansi untuk transaksi derivatif dan lindung nilai. IFRS No. 39 yang baru saja direvisi berisi panduan yang untuk pertama kalinya memberikan tuntunan yang universal terhadap akuntansi untuk derivatif keuangan. Sebelum kedua standar ini dibuat standar akuntansi global untuk produk tidak lengkap tidak konsisten dan dikembangkan secara bertahap.
Isu Praktik
Meskipun aturan penuntun yang dikeluarkan oleh FASB dan IASB telah banyak mengklarifikasi pengakuan dan pengukuran derivatif, masih saja terdapat beberapa masalah. Yang pertama berkaitan dengan penentuan nilai wajar. Wallance menyebutkan terdapat 64 kemungkinan perhitungan untuk mengukur perubahan dalam nilai wajar atas resiko yang sedang dilindungi nilai dan atas instrumen lindung nilai.
Berspekulasi Dalam Mata Uang Asing
Perlakuan akuntansi untuk instrumen mata uang asing lainnya yang dibahas adalah mirip dengan perlakuan untuk kontrak forward. Perlakuan akuntansi yang dibahas di sini berdasarkan pada sifat aktifitas lindung nilai yaitu apakah derivatif melindungi nilai komitmen perusahaan, transaksi yang akan terjadi, investasi bersih pada operasi luar negeri, dan sebagainya.
Pengungkapan
Melakukan analisis atas pengaruh potensial kontrak derivatif terhadap kinerja yang dilaporkan dan terhadap karakteristik risik suatu perusahaan merupakan hal sukar dilakukan. Pengungkapan yang diwajibkan oleh FAS 133 dan IAS 39 sedikit banyak telah menyelesaikan masalah ini.
Pengungkapan itu antara lain:
1. Tujuan dan strategi manajemen resiko untuk melakukan transaksi lindung nilai
2. Deskripsi pos-pos yang dilindung nilai
3. Identifikasi resiko pasar dari pos-pos yang dilindung nilai
4. Deskripsi mengenai instrumen lindung nilai
5. Jumlah yang tidak dimasukan dalam penilaian efektivitas lindung nilai
6. Justifikasi awal bahwa hubungan lindung nilai tersebut akan sangat efektif untuk meminimalkan resiko pasar
7. Penilaian berjalan mengenai efektifitas lindung nilai aktual dari seluruh derivatif yang digunakan selama periode berjalan
Poin-Poin Pengendalian Keuangan
Sistem evaluasi kinerja terbukti bermanfaat dalam berbagai sektor. Sektor ini mencakup tetapi tidak terbatas pada bagian treasuri perusahaan, pembelian dan anak perusahaan luar negeri. Kontrol terhadap bagian treasuri perusahaan mencakup pengukuran kinerja seluruh program manajemen risiko nilai tukar, mengidentifikasikan lindung nilai yang digunakan dan pelaporan hasil lindung nilai. Sistem evaluasi tersebut juga mencakup dokumentasi atas bagaimana dan sejauh apa bagian tresury perusahaan membantu unit usaha lainnya dalam organisasi itu.
Acuan Yang Tepat
Objek dari manajemen resiko adalah untuk mencapai keseimbangan antara pengurangan resiko dan biaya. Dengan demikian standar yang tepat yang digunakan untuk menilai kinerja aktual merupakan bagian yang diperlukan dalam setiap sistem penilaian kinerja. Acuan ini perlu di perjelas dibagian awal sebelum pembuatan program perlindungan dan harus didasarkan pada konsep biaya kesempatan.
Sistem Pelaporan
Sistem pelaporan resiko keuangan harus dapat merekonsiliasikan sistem pelaporan internal dan eksternal. Kegiatan manajemen resiko memiliki orientasi kedepan. Namun pada akhirnya mereka harus merekonsiliasikan dengan pengukuran potensi resiko dan akun-akunkeuangan untuk keperluan pelaporan eksternal.
Sumber
: Choi Federick D.S dan Gary K.Meek.2005.Akuntansi
internasional.edisi kelima.jakarta-salemba empat.
BAB 9
BAB
9
PERENCANAAN
DAN KENDALI MANAJEMEN
Persaingan
global yang terjadi seiring dengan kemajuan dalam teknologi terus
menerus secara signifikan mengubah ruang lingkup usaha dan ketentuan
pelaporan internal. Pengurangan dalam hambatan perdagangan nasional
secara terus menerus, mata uang yang mengambang, risiko kedaulatan,
pembatasan terhadap pengiriman dana lintas batas nasional, perbedaan
dalam sistem pajak nasional, perbedaan tingkat suku bunga dan
pengaruh harga komoditas dan ekuitas yang berubah-ubah terhadap
aktiva, laba dan biaya modal perusahaan merupakan variabel yang
memperumit keputusan manajemen. Pada saat yang bersamaan,
perkembangan seperti internet, konferensi video, dan transfer
elektronik mengubah ekonomi produksi, distribusi, dan pendanaan.
Persaingan
global dan cepatnya penyebaran informasi mendukung semakin sempitnya
perbedaan nasional dalam praktik akuntansi manajemen. Tekanan
tambahan mencakup antara lain perubahan pasar dan teknologi,
pertumbuhan privatisasi, insentif biaya, dan kinerja, serta
koordinasi operasi global melalui usaha patungan (joint ventures)
dan kaitan strategik lainnya. Hal tersebut mendorong manajemen
perusahaan multinasional untuk tidak hanya menerapkan teknik
akuntansi internal yang dapat dibandingkan, tetapi juga menggunakan
teknik-teknik ini dengan cara yang sama.
- PEMBUATAN MODEL
USAHA
Survey
terbaru menemukan bahwa akuntan manajemen mengahabiskan lebih banyak
waktu dalam masalah perencanaan strategis dibandingkan dengan masa
sebelumnya. Penentuan model usaha merupakan gambaran besar, dan
terdiri dari formulasi, pelaksanaan dan evaluasi rencana bisnis
jangka panjang suatu perusahaaan. Hal ini mencakup empat dimensi
utama.
- mengidentifikasi
faktor-faktor utama yang relevan terhadap kemajuan perusahaan di
masa depan.
- merumuskan
teknik yang memadai untuk meramalkan perkembangan masa depan dan
menganalisis kemampuan perusahaan untuk menyesuaikan diri atau
memanfaatkan perkembangan tersebut.
- mengembangkan
sumber-sumber data untuk mendukung pilihan-pilihan strategis.
- mentranslasikan
pilihan-pilihan tertentu menjadi serangkaian tindakan yang
spesifikasi.
- ALAT PERENCANAAN
Dalam
mengidentifikasikan faktor-faktor yang relevan di masa depan,
pemindaian terhadap lingkungan eksternal dan internal akan membantu
perusahaan mengenali tantangan dan kesempatan yang ada. Baik pesaing
dan kondisi pasar dianalisis untuk melihat pengaruh keduanya terhadap
kedudukan persaingan dan tingkat keuntungan perusahaan. Salah satu
alat tersebut adalah analisis WOTS-UP. Analisis ini menyangkut
kekuatan dan kelemahan perusahaan yang berkaitan dengan lingkungan
operasi perusahaan.
Alat
keputusan ini digunakan dalam sistem perencanaan strategi dimana
seluruhnya bergantung pada kualitas informasi tentang lingkungan
internal dan eksternal suatu perusahaan. Akuntan dapat membantu para
perencana perusahaan untuk memperoleh data.
- PENGANGGARAN
MODAL
Keputusan
untuk melakukan investasi luar negeri merupakan elemen yang sangat
penting dalam strategi global sebuah perusahaan mutinasional.
Investasi asing langsung umumnya melibatkan sejumlah besar modaldan
prospek yang tidak pasti. Risiko investasi diikuti oleh lingkungan
yang asing, rumit, dan senantiasa berubah. Perencanaan formal
merupakan suatu keharusan dan umumnya dilakukan dalam suatu kerangka
penganggaran modal yang membandingkan manfaat dan biaya investasi
yang diusulkan.
Dalam
lingkungan internasional, perencanaan investasi tidak sesederhana
itu. Perbedaan dalam hukum pajak, sistem akuntansi, laju inflasi,
risiko nasionalisasi, kerangka mata uang, segmentasi pasar,
pembatasan dalam pengalihan laba ditahan dan perbedaan dalam bahasa
dan budaya menambah unsur-unsur kerumitan yang jarang ditemui dalam
lingkungan domestik. Kesulitan untuk melakukan kuantifikasi atas
data-data tersebut membuat masalah yang ada bertambah buruk.
- BIAYA
MODAL MULTINASIONAL
Jika
investasi luar negeri dievaluasi dengan menggunakan model arus kas
terdiskonto, maka tingkat diskonto yang tepat harus dikembangkan.
Teori penganggaran modal secara khusus menggunakan biaya modal
perusahaan sebagai tingkat diskontonya, dengan demikian suatu proyek
harus menghasilkan pengembalian yang setidaknya sama dengan biaya
modal perusahaan agar dapat diterima. Tingkat patokan (hurdle rate)
ini berkaitan dengan proporsi utang dan ekuitas dalam struktur
keuangan perusahaan sebagai berikut.
Tidaklah
mudah untuk mengukur biaya modal sebuah perusahaan multinasional.
Biaya modal ekuitas dapat dihitung dengan beberapa cara. Satu metode
yang populer menggabungkan ekspektasi pengembalian dividen dengan
ekspektasi tingkat pertumbuhan dividen. Dengan mengasumsikan Di =
ekspektasi dividen per lembar saham pada akhir periode. Po =
harga pasar kini saham pada awal periode dan g = ekspektasi tingkat
pertumbuhan dalam dividen, biaya ekuitas, Ke dihitung sebagai berikut
Ke = Di/Po + g. Meskipun modal untuk mengukur harga kini saham, di
kebanyakan negara di mana saham-saham perusahaan multinasional
tercatat, seringkali cukup sukar untuk mengukur Di dan g.
Pertama-tama karena Di merupakan ekspektasi. Ekspektasi dividen
tergantung pada arus kas operasi perusahaan secara keseluruhan.
Pengukur arus kas ini diperumit oleh pertimbangan faktor-faktor
lingkungan. Terlebih lagi pengukuran tingkat pertumbuhan dividen
suatu fungsi ekspektasi arus kas masa depan diperumit oleh kontrol
valuta asing dan restriksi pemerntah lainnya dalam transfer dana
lintas batas.
- SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN
Isu
yang Berkaitan dengan Sistem
Jarak
merupakan kerumitan yang jelas terlihat. Disebabkan oleh keadaan
geografis, komunikasi informasi secara formal umumnya menggantikan
kontak pribadi antar manajer operasi lokal dengan manajemen kantor
pusat.
Tiga
strategi teknologi informasi global, yang masing-masing berhubungan
dengan jenis organisasi multinasional tertentu. Keberhasilan yang
dicapai tergantung pada kesesuaian rancangan system dengan strategi
perusahaan :
a) penyebaran
rendah dengan sentralisasi yang tinggi. Digunakan oleh organisasi
yang lebih kecil dengan operasi bisnis internasional yang terbatas
dan system informasi domestik mendominasi kebutuhan
b) penyebaran
tinggi dengan sentralisasi yang rendah. Anak perusahaan lokal diberi
kendali yang signifikan atas pengembangan strategi teknologi infomasi
dan system terkait mereka sendiri.
c) Penyebaran
tinggi dengan sentralisasi yang tinggi. Disini strategi teknologi
informasi global lokal dijalankan oleh perusahaan global dengan
aliansi strategi di seluruh dunia. System informasi dirancang untuk
mencerminkan kebutuhan perusahaan yang disesuaikan dengan keadaan
lokal.
- Masalah Informasi
Akuntan
manajemen mempersiapkan sejumlah informasi untuk manajemen
perusahaan, mulai dari pengumpulan data hingga laporan likuiditas dan
ramalan operasional berupa berbagai jenis pengeluaran beban. Untuk
setiap kelompok data yang disampaikan manajemen perusahaan harus
menentukan periode waktu yang relevan untuk laporan, tingkat akurasi
yang diperlukan, frekuensi pelaporan dan biaya serta manfaat
penyusutan dan penyampaian tepat waktu.
Disini faktor-faktor
lingkungan juga mempengaruhi penggunaan informasi yang dihasilakn
secara translasi. Laporan dari operasi luar negeri perusaaan
multinasioanal AS umumnya ditranslasikan ke dalam nilai ekuivalen
doalr agar para manajer kantor pusat di AS melakukan evaluasi
terhadap investasi mereka dalam dolar.- Isu-isu dalam
Pengendalian Keuangan
Pengendalian
keuangan dan evaluasi kinerja. Pertimbangan ini juga sama pentingnya
karena memungkinkan para manajer keuangan untuk :
Mengimplementasikan
strategi keuanagn global sebuah MNE
1) Mengevaluasi
sejauh mana strategi yang terpilih memberikan kontribusi dalam
pencapaian tujuan-tujuan perusahaan.
2) Memberikan
motivasi kepada manajemen dan karyawan untuk mencapai tujuan-tujuan
keuangan perusahaan seefektif dan seefisien mungkin.
System
penegndalian manajemen bertujuan untuk mencapai tujuan perusahaan
dengan cara yang paling efektif dan paling efisien. Sebaliknya system
pengendalian keuangan merupakan system pengukuran kauntitatif dan
komunikasi yang memfasilitasi penegndalian melalui :
a) Komunikasi
tujuan-tujuan keuangan secara tepat di dalam organisasi
b) Memperinci
kriteria dan standar dalam evaluasi kinerja
c) Mengawasi
kinerja
d) Mengkomunikasikan
penyimpanan antara kinerja aktual dan neraca kepada pihak-pihak yang
bertanggung jawab.
- Sistem Pengendalian
domestik vs Multinasioanal
Sejumlah
studi menunjukan bahwa sistem yang digunakan banyak perusahaan
multinasional untuk mengendalikan operasi luar negerinya dalam banyak
hal sama dengan yang digunakan secara domestic. David Hawkins
menawarkan empat alasan dasar untuk hal ini :
a) Pertimbangan
kontrol keuangan jarang sekali merupakan sesuatu yang penting dalam
tahap-tahap awal pendirian operasi luar negeri.
b) Umumnya
akan lebih murah untuk menggunakan sistem domestik dari pada harus
membuat dari awal keseluruhan sistem yang direncanakan untuk operasi
luar negeri.
c) Untuk
menyederhanakan penyusunan dan analisis laporan keuangan konsolidasi,
pihak kontroler perusahaan harus menegaskan bahwa seluruh anak
perusahaan yang beroperasi menggunakan format dan daftar yang sama
untuk mencatat dan mengirimkan data keuangan dan operasi.
d) Mantan
eksekusi domestik yang bekerja pada operasi luar negeri dan atasan
perusahaan mereka akan lebih nyaman jika mereka dapat terus
menggunakan sebnayak mungkin system penegndalian domestik umumnya
karena mereka mencapai tingkat manajemen tertinggi denagn menguasai
sistem domestik.
- Penganggaran
Operasional
Setelah
tujuan strategis dan anggaran modal terbuat, selanjutnya manajemen
memfokuskan diri pada perencanaan jangka pendek. Perencanaan jangka
pendek mencakup pembuatan anggaran operasional atau rencana laba
apabila diperlukan dalam organisasi. Rencana laba ini merupakan dasar
bagi peramalan manajemen kas, keputusan operasi, dan skema kompensasi
manajemen.
Kinerja
keuangan suatu operasi luar negeri dapat diukur dalam mata uang
lokal, mata uang negara asal, atau kedua-duanya. Mata uang yang
digunakan dapat memiliki pengaruh yang signifikan pada saat menilai
kinerja suatu unit luar negeri dan manajernya. Nilai mata uang yang
berfluktuasi dapat mengubah laba ketika diukur dalam mata uang lokal
dan akan menjadi karugian ketika dinyatakan dalam mata uang negara
asal. Tiga kurs yang mungkin dapat digunakan ketika menyusun draft
anggaran operasional pada awal periode :
a) Kurs
spot yang berlaku ketika anggaran disuusun
b) Suatu
kurs yang diperkirakan akan berlaku pada akhir periode anggaran (kurs
proyeksi)
c) Kurs
pada akhir periode jika anggaran disesuaikan jika kurs berubah (kurs
penutupan)
- Konsep biaya standar
dan Kaizen
Sistem
penentuan biaya standar mencoba untuk meminimalkan varians antara
biaya yang dianggarkan dengan biaya aktual. Penentuan biaya kaizen
menekankan untuk melakukan apa ynag diperlukan untuk mencapai
tingkatan kinerja yang diinginkan dalam kondisi pasar yang
kompetitif.
Konsep Biaya Standar
|
Konsep Biaya Kaizen
|
Penegndalian biaya
|
Pengurangan biaya
|
Diterapkan pada kondisi manufaktur yang ada
|
Diterapkan pada perbaikan manufaktur secara
terus-menerus
|
Tujuan : kesesuaian dengan standar kinerja
|
Tujuan : mencapai target pengurangan biaya
|
Standar ditentukan tiap tahun
|
Target pengurangan biaya ditentukan setiap bulan
|
Analisis variabs didasarkan pada aktual vs standar
|
Analisi varians didasarkan pada pengurangan biaya
secara konstan
|
Melakukan investigasi apabila standar tidak terpenuhi
|
Melakukan investigasi jika target biaya tida tercapai
|
- Evaluasi Kinerja
operasi Luar Negeri
Mengevaluasi
kinerja merupakan pusat dari sistem pengendalian yang efektif. Sistem
evaluasi kinerja yang dirancang dengan tepat memungkinkan manajemen
puncak untuk :
a) Mempertimbangkan
profitabilitas operasi yang ada.
b) Menentukan
area yang memiliki kinerja tidak seperti yang diharapkan
c) Mengalokasikan
sumber-sumber daya perusahaan yang terbatas dengan produktif.
d) Mengevaluasi
kinerja manajemen.
e) Memastikan
perilaku manajemen konsisten dengan prioritas strategi.
- Choi, Frederick
D.S., and Gerhard D. Mueller, 2005., Akuntansi Internasional –
Buku 1, Edisi 5., Salemba Empat, Jakarta.
Kamis, 09 Mei 2013
bab 8
Akuntansi Internasional
Bab 8
Analisis Laporan Keuangan Internasional
Kerangka Analisis
Laporan Keuangan
Variabel Lingkungan
Sistem akuntansi sebuah negara dibentuk oleh lingkungan tempat
perusahaan tersebut beroperasi. Banyak variabel yang dibahas, termasuk
pendanaan eksternal, keterkaitan politik dan ekonomi dengan negara lain. Sistem
legal, tingkat inflasi, ukuran dan kompleksitas bisnis, kecanggihan manajemen
dan komunitas finansial, serta tingkat pendidikan secara umum.
Nilai Budaya
Sistem akuntansi juga dipengaruhi oleh budaya dan nilai yang
terjadi dalam masyarakat. Mengetahui orang lain dapat membantu kita memahami
sistem akuntansi mereka. Nilai didefinisikan sebagai kecendrungan untuk memilih
satu posisi hubungan dengan orang lain.
Salah satu dimensi budaya akan dibahas bagaimana tanggapan
masyarakat terhadap ketidakpastian dan ambiguitas. Budaya yang tidak menyukai
ketidakpastian akan tergantung pada institusi untuk mempertahankan keseragaman,
dan menyimpan dari sebuah norma atau aturan adalah hal yang sangat tidak
disarankan. Aturan membuat masyarakat merasa nyaman karena aturan menentukan
apa yang harus dilakukan dalam situasi apapun, sehingga ketidakpastian dan
ertimbangan dapat dihindari, kebalikannya adalah masyarakat yang lebih
menghargai praktik daripada teori dan mengizinkan adanya perkecualian aturan.
Nilai budaya dapat diartikan dengan Nilai akuntansi. Yang dapat memberi
pandangan kepada kita mengenai sistem akuntansi, praktik pengukuran, dan
pengungkapan dalam suatu negara
Nilai Akuntansi
Ulasan nilai akuntansi dalam bahasan ini tidak dimaksudakan
sebagai ulasan yang lengkap, tetapi disajikan sebagai representasi dari nilai
yang memengaruhi perkembangan sistem akuntansi dan praktik pengukuran dan
pengungkapan:
· Profesionalisme Vs Pengendalian berdasarkan
undang- undang
· Keseragaman Vs Fleksibilitas
· Konservatisme Vs Optimisme
· Rahasia Vs Transparansi
Mengetahui nilai akuntansi suatu negara dapat membantu kita
menginterprestasikan dan memahami pelaporan keuangan perusahaan yang beroperasi
dalam negara tersebut. Tujuannya adalah agar dapat menganalisis secara
realistis setiap laproran keuangan perusahaan multinasional, selaras dengan
praktik bisnis dan akuntansi nasional dalam lingkungan operasi tersebut.
Salah satu nilai akuntansi adalah preferansi antara pertimbangan
profesional yang independen dengan pengendalian berdarsakan undang- undang.
Preferensi atas pertimbangan profesional konsisten dengan preferensi terhadap
individualisme dan subyektivitas. Nilai ini dapat kita temukan dalam sistem
akuntansi dalam negara yang termasuk model fair presentation/ full
disclosure.
Nilai akuntansi kedua yang memengaruhi sistem pelaporan keuangan
adalah keseragaman versus fleksibilitas. Masyarakat yang
mengargai keseragaman menunjukkan preferensi atas diterapkannya praktik
akuntansi yang seragam. Sementara masyarakat yang menghargai fleksibilitas,
memperhitungkan kondisi spesifik yang dihadapi setiap perusahaan. Ada kaitan
antara nilai akuntansi dan nilai budaya sehubungan dengan ketidakpastian/
keseragaman ditemukan dalam praktik akuntansi model code law compliance dan
modelinflation adjusted, sementara fleksibilitas tampak dalam
praktik akuntansi model fair presentation/ full disclosure.
Nilai akuntansi konservatisme berhubungan
dengan pengukuran informasi akuntansi dan bermanifestasi dalam preferensi
terhadap pendekatan pengukuran sebagai salah satu cara menghadapi
ketidakpastian dimasa yang akan datang. Optimisme lebih
bertoleransi pada ketidakpastian dalam praktik pengukuran. Negara yang masuk
dalam model fair presentation/ full disclosure cenderung
memilih pendekatan pengukuran yang lebih opti,is daripada negara yang masuk
kategori logal compliance dan inflation adjusted. Perbedaan
pendekatan tersebut merupakan konsekuensi dari keberagaman penyedia modal dan
tuntutan pengguna, serta akibat pengaruh hukum pajak yang berlaku.
Nilai akuntansi terakhr yang akan dibahas adalah rahasia versus
transparasi, terkait dengan praktik pengungkapan. Negara dalam kategori legal
compliance dan inflation adjusted lebih memilih
kerahasiaan dan cenderung membatasi pengungkapan informasi kepada manajemen dan
penyandang dana. Kerahasiaan dan konservatisme merupakan dua hal yang saling
berkaitan, dan keduanya juga memicu pendekatan yang hati- hati dalam pelaporan
seperti di jepang. Negara dengan model faik presentation/ full
disclosure mengungkapkan informasi lebih banyak dan memilih pendekatan
pelaporan keuangan dengan tanggungjawab kepada publik sebagai respon kepada
penyedia modal.
Fair
Presentation/Full Disclosure
|
Legal Compliance
|
Inflation Adjusted
|
Profesionalisme
|
Pengendalian
berdasar UU
|
Pengendalian
berdasar UU
|
Fleksibilitas
|
Keseragaman
|
Keseragaman
|
Optimisme
|
Konservatisme
|
Konservatisme
|
Transparansi
|
Kerahasiaan
|
Kerahasiaan
|
Peluang dan Tantangan
dalam Analisis Lintas Batas
Analisis keuangan lintas batas mencakup berbagai wilayah
yuridiksi. Sejumlah negara memiliki perbedaan yang sangat besar dalam praktik
akuntansi, kualitas pengungkapan, sistem hukum dan undang- undang, sifat dan
ruang lingkup risiko usaha, dan cara untuk menjalankan usaha. Perbedaan ini
berarti alat- alat analisis yang sangat efektif si satu wilayah menjadi kurang
efektif di wilayah lain dan membuat para analis menghadapi tantangan besar
untuk memperoleh informasi yang kredibel.
Analisis dan penilaian keuanga internasional ditandai dengan
banyak kontradiksi. Disatu sisi, begitu cepatnya proses harmonisasi standar
akuntansi telah mengarah pada semakin meningkatnya daya banding informasi
keuangan di seluruh dunia. Namun demikian, sejumlah besar perbedaan dalam
perbedaan dalam praktik pelaporan keuangan masih ada. Banyak negara termasuk
Cina, Korea, Republik Ceko, dan Rusia berupaya keras untuk memperbaiki
ketersediaan dan kualitas informasi mengenai perusahaan publik. Demikian pula
akses terhadap informasi yang tersedia bebas dan cukup relevan untuk analisis
keuangan telah meningkat secara dramatis dengan penyebarluasan informasi
perusahaan melalui internet.
Terlepas dari kontradiksi yang masih terus berlanjut, hambatan
untuk analisis dan penilaian keuangan internasional semakin menurun dan
pandangan analis secara umum masih positif. Globalisasi pasar modal, kemajuan
dalam teknologi informasi dan kompetisi antar pemerintah nasional, bursa efek
dan perusahaan- perusahaan untuk menarik investor, dan kegiatan perdagangan
yang meningkat masih terus berlanjut. Secara bersama- sama kekuatan ini
memberikan insentif bagi perusahaan untuk memperbaiki praktik pelaporan
keuangan eksternal mereka.
Globalisasi dan perbaikan dalam akuntansi dan pengungkapan
internasional yang masih berlanjut mengaburkan perbedaan antara analisis
keuangan lintas batas dan dalam suatu wilayah. Daripada menyeimbangkan
pemilihan saham diantara negara- negara dengan mata uang kuat dan lemah,
manajer portofolio semakin memusatkan perhatian untuk memilih perusahaan yang
terbaik di suatu industri tanpa melihat negara asal. Globalisasi juga berarti
analisis yang terlalu domestik menjadi semakin kurang relevan.
Kerangka Dasar
Analisis Usaha
Palepu, Bernard, dan Healy membuat suatu kerangka dasar yang bermanfaat
untuk analisis dan penilaian usaha dengan menggunakan laporan keuangan.
Kerangka dasar tersebut terdiri empat tahap analisis, yaitu:
1. Analisis strategi usaha
2. Analisis Akuntansi
3. Analisis Keuangan
4. Analisis Prospektif
Derajat pentingnya masing- masing tahap tergantung pada tujuan
analisis. Kerangka analisis usaha ini dapat diterapkan dalam banyak situasi
keputusan, termasuk analisis surat berharga, analisis kredit, analisis merger
dan akuisisi.
Analisis Strategi
Usaha Internasional
Analisis strategi usaha merupakan langkah penting pertama dalam
analisis laporan keuangan. Analisis ini memberikan pemahaman kualitatif atas
perusahaan dan para pesaingnyaterkait dengan lingkungan ekonominya. Dengan
mengindentifikasikan faktor pendorong laba dan risiko usaha utama, analisis
strategi usaha membantu para analis untuk membuat peramalan yang lebih
realistis. Analisis strategi usaha meliputi pemeriksaan laporan tahunan dan
penerbitan perusahaan lainnya, dan berbicara dengan staff perusahaan, analis
dan profesional keuangan lainnya. Sumber informasi tambahan seperti World Wide
Web, kelompok dagang. Pesaing, konsumen, reporter, pelobi, regulator, dan pers
bisnis menjadi semakin umum. Akurasi, keandalan, dan relevansi masing- masing jenis
informasi yang dikumpulan juga perlu di evaluasi
Ketersediaan Informasi
Analisis strategi usaha sulit dilakukan khususnya di beberapa
negara karena kurang andalnya informasi mengenai perkembangan makroekonomi.
Pemerintah negara- negara maju kadang menerbitkan statistik ekonomi yang keliru
atau menyesatkan. Beberapa negara menunda penerbitan statistik apabila angkanya
tidak menggembirakan, atau terkadang memalsukan angka tersebut. Demikian halnya
dengan memperoleh informasi industri di banyak negara sangat sulit dan kualitas
informasi yang berbeda- beda dan ketersediaan informasi yang sangat rendah di
banyak negara. Akhir- akhir ini banyak perusahaan besar yang melakukan
pencatatan dan memperoleh modal di pasar luar negeri telah memperluas
pengungkapan meseka secara sukarela beralih ke prinsip akuntansi yang diakui
secara global seperti Standar Pelaporan Keuangan Internasional.
Rekomendasi Untuk
Melakukan Analisis
Keterbatasan data membuat upaya untuk melakukan analisis
strategi usaha dengan menggunakan metode riset tradisional menjadi sulit
dilakukan. World Wide Web juga menawarkan akses yang cepat terhadap informasi
yang hingga akhir- akhir ini masih belum tersedia atau sulit diperoleh.
Informasi negara dapat ditemukan dalam “siaran internasional”
yang disbarkan oleh kantor akuntan besar, bank, dan broker. Federasi
Internasional Bursa Efek (http://www.fibv.com) dan Federasi Bursa Efek
Eropa (http://www.fese.be).
Newsletter internasional yang informatif dari majalah Accountancy, The
Economist, Financial Analyst Journal, dan euromoney menyediakan
artikel yang relevan untuk melakukan analisis keuangan internasional.
Analisis Akuntansi
Tujuan analisis akuntansi adalah untuk menganalisis sejauh mana
hasil yang dilaporkan perusahaan mencerminkan realitas ekonomi. Para analis
perlu mengevaluasi kebijakan dan estimasi akuntansi, serta menganalisis sifat
dan ruang lingkup fleksibilitas akuntansi suatu perusahaan yang harus
ditentukan oleh direksi manajemen.
Para manajer diperbolehkan untuk membuat banyak pertimbangan
yang terkait dengan akuntansi, karena mereka yang paling tahu banyak mengenai
kondisi operasi dan keuangan perusahaan mereka. Fleksibilitas dalam pelaporan
keuangan merupakan hal penting karena memungkinkan manajer untuk menggunakan
pengukuran akuntansi yang paling mencerminkan situasi dan keadaan suatu
perusahaan.
Healy dan rekan menyarankan proses untuk melakukan evaluasi
kualitas akuntansi perusahaan
1. Indentifikasi kebijakan akuntansi
2. Analisis fleksibilitas akuntansi
3. Evaluasi strategi akuntansi
4. Evaluasi kualitas pengungkapan
5. Indentifikasi potensi terjadinya masalah
6. Buat penyesuaian atas distorsi akuntansi
Tantangan dalam melakukan analisis akuntansi internasional
1. Perbedaan antarnegara dalam kualitas
pengukuran, kualitas pengungkapan, dan kualitas audit. Karakteristik nasional
menyebabkan perbedaan yang mencakup praktik yang diwajibkan dan diterima secara
umum, pengawasan dan penegakan aturan, dan ruang lingkup direksi manajemen atas
pelaporan keuangan.
2. Kesulitan dalam memperoleh informasi yang
diperlukan untuk analisis akuntansi
Perbedaan antar negara dalam kualitas pengukuran akuntansi,
pengungkapan, dan audit sangat dramatis. Karakteristik nasional yang
menyebabkan perbedaan ini mencakup praktik yang diwajibkan dan diterima secara
umum, pengawasa dan penegakan aturan, dan ruang lingkup diskresi manajemen atas
pelaporan keuangan.
Saran untuk Para Analis
Para analis harus sesering mungkin bertemu dengan manajemen
untuk mengevaluasi insentif pelaporan keuangan dan kebijakan akuntansi mereka.
Banyak perusahaan di negara berkembang sangat tertutup dan para manajer mungkin
tidak memiliki insentif yang kuat untuk melakukan pengungkapan yang
lengkap dan kredibel.
Akhirnya, teknologi komunikasi seperti World Wide Web memiliki
pengaruh yang sangat besar terhadap seluruh tahap riset keuangan. Banyak
perusahaan dan negara sekarang telah memiliki situs web yang membuat setiap
orang yang tertarik menjadi lebih mudah untuk memperoleh informasi.
Analisis Keuangan
Internasional
Tujuan analisis keuangan adalah untuk mengevaluasi kinerja
perusahaan pada masa kini dan masa lalu, dan untuk menilai apakah kinerjanya
dapat dipertahankan. Analisis rasio dan analisis arus kas merupakan alat yang
penting dalam melakukan analisis keuangan. Analisis rasio mencakup perbandingan
rasio antara suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya dalam industri yang
sama, perbandingan rasio suatu perusahaan antar waktu atau dengan periode
fiskal lain dan atau perbandingan rasio terhadap beberapa acuan yang baku.
Analisis arus kas berfokus pada laporan arus kas yang memberikan
informasi mengenai arus kas masuk dan keluar yang di klasifikasikan menjadi
aktiva operasi, investasi, dan pendanaan, serta pengungkapan mengenai aktivitas
investasi dan pendanaan non kas secara periodik untuk menjawab banyak
pertanyaan mengenai kinerja dan manajemen perusahaan.
Analisis Rasio
Terdapat dua masalah dalam menganalisis rasio dalam lingkungan
internasional. Yang pertama, apakah perbedaan lintas negara dalam prinsip
akuntansi menyebabkan perbedaan yang signifikan dalam angka laporan keuangan
yang dilaporkan perusahaan dari negara yang berbeda? Kedua, seberapa jauh
perbedaan dalam budaya serta kondisi persaingan dan ekonomi lokal mempengaruhi
interprstasi ukuran akuntansi dan rasio keuangan, meskipun pengukuran akuntansi
dari negara yang berbeda disajikan ulang agar tercapai daya banding akuntansi?
Adanya perbedaan besar antarnegara dalam profitabilitas,
pengungkit, dan rasio serta jumlah laporan keuangan lainnya yang berasal dari
faktor akuntansi dan non- akuntansi.
|
Analisis Arus Kas
Analisis arus kas memberikan masukan mengenai arus kas dan
manajemen suatu perusahaan . laporan arus kas sangat mendetail diwajibkan
menurut GAAP AS, GAAP Inggris, IFRS, dan standar akuntansi di sejumlah negara
yang jumlahnya makin bertambah. Ukuran yang berkaitan dengan arus kas sangat
bermanfaat khususnya dalam analisis internasional karena tidak terlalu
dipengaruhi oleh perbedaan prinsip akuntansi, bila dibandingkan dengan ukuran-
ukuran berbasis laba. Apabila laporan arus kas tidak disajikan, sering kali
ditemukan kesulitan untuk menghitung arus kas dari operasi dan ukuran arus kas
lainnya dengan menyesuaikan laba berbasis akrual. Banyak perusahaan tidak
mengungkapkan informasi yang diperlukan untuk membuat penyesuaian tersebut.
Mekanisme untuk
Mengatasinya
Beberapa analis menyajikan ulang ukuran akuntansi asing menurut
sekelopok prinsip yang diakui secara internasional, atau sesuai dengan dasar
lain yang lebih umum. Beberapa yang lain mengembangkan pemahaman yang lengkap
atas praktik akuntansi di sekelompok negara tertentu dan membatasi analisis
mereka terhadap perusahaan yang berlokasi di negara- negara tersebut.
Brown, Soybel, dan Stickney menggambarkan penggunaan algoritma
penyajian ulang untuk meningkatkan perbandingan kinerja keuangan lintas negara.
Algoritma penyajian ulang relatif sederhana cukup efektif untuk digunakan. Satu
pendekatan adalah memfokuskan pada beberapa perbedaan laporan keuangan yang
paling material, dimana tersedia cukup informasi untuk melakukan penyesuaian
yang dapat diandalkan.
Analisis Prospektif
Internasional
Analisis prospektif mencakup tahap peramalan dan penilaian.
Ketika melakukan peramalan para analis membuat ramalan mengenai prospek
perusahaan secara eksplisit berdasarkan strategi usaha, catatan akuntansi, dan
analisis keuangan. Ketika melakukan penilaian, analis merubah ramalan
kuantitatif menjadi suatu estimasi nilai perusahaan. Penilaian digunakan secara
implisit maupun eksplisit dalam banyak kegiatan usaha.
Para pakar dalam penialaian internasional memberikan peringatan
berikut ini kepada mereka yang melakukan analisis prospektif internasional: “setiap
aturan yang telah anda pelajari di negara asal anda menjadi tidak berlaku
diluar negeri”. Fluktuasi kurs, perbedaan akuntansi, perbedaan praktik, dan
kebiasaan bisnis, perbedaan pasar modal, dan banyak faktor lainnya memiliki
pengaruh yang sangat besar terhadap peramalan dan penilaian internasional.
Isu Lebih Lanjut
Keempat tahap analisis usaha dipengaruhi oleh faktor- faktor
berikut ini:
1. Akses informasi
2. Ketepatan waktu informasi
3. Hambatan bahasa dan terminologi
4. Masalah mata uang asing
5. Perbedaan dalam jenis dan format laporan
keuangan
Akses Informasi
Informasi mengenai ribuan perusahaan dari seluruh dunia telah
tersedia secara luas dalam beberapa tahun terakhir. Sumber informasi dalam
jumlah tak terhitung banyaknya muncul melalui World Wide Web. Perusahaan di
seluruh dunia saat ini memiliki situs web dan laporan tahunannya tersedia
secara cuma- cuma dari berbagai sumber internet dan lainnya. Banyak perusahaan
juga menjawab permintaan atas laporan tahunan dan dokumen.
Banyak database komersial menyediakan akses terhadap data
keuangan dan pasar saham ribuan puluhan ribu perusahaan diseluruh dunia.
Perusahaan yang tercakup dalam database komersial ini umumnya perusahaan besar
yang laporan keuangannya menarik perhatian para pengguna dan investor.
Sumber informasi lain yang juga berharga adalah publikasi pemerintah,
organisasi riset ekonomi, organisasi internasional PBB, organisasi akuntansi,
audit, dan pasar surat berharga.
Ketepatan Waktu Informasi
Ketepatan waktu laporan keuangan, laporan tahunan, laporan
kepada pihak regulator, dan siaran pers yang menyangkut lapran akuntansi
berbeda- beda di tiap negara. Jangka waktu pelaporan keuangan dapat di estimasi
dengan membandingkan akhir tahun fiskal sebuah perusahaan dengan tanggal
laporan audit. Tanggal terakhir ini dianggap sebagai tanggal indikasi kapan
informasi keuangan perusahaan pertama kali tersedia untuk masyarakat umum. Tabel
rata2 penundaan tanggal akhir tahun & tanggal laporan auditor:
Jumlah Hari
|
Negara
|
1-30
|
Tidak ada
|
31-60
|
Brasil,Kanada,Meksiko,Korea
Selatan,Taiwan,USA
|
61-90
|
Argentina,Australia,Denmark,Jepang,Belanda,Singapura,Spanyol,Inggris
Raya
|
91-120
|
Perancis, Jerman, Hongkong
|
121 lebih
|
Pakistan
|
Forst mencatat perbedaan internasional lebih lanjut dalam
ketepatan waktu siaran pers yang menyangkut laba. Ia mendefinisikan jangka
waktu sebagai rata- rata jumlah hari antara akhir tahun fiskal suatu perusahaan
dan tanggal siaran pers. Perbedaan dalam ketepatan waktu informasi akuntansi
menambah beban para pembaca laporan keuangan perusahaan asing. Beban ini
semakin besar untuk perusahaan yang memiliki lingkungan yang senantiasa
berubah- ubah. Agar penilaian yang dilakukan bermakna, diperlukan penyesuaian
terus- menerus atas jumlah yang dilaporkan, dengan menggunakan alat
konvensional ataupun tidak konvensional.
Pertimbangan Mata Uang
Asing
Sebagian besar perusahaan diseluruh dunia menetapkan dominasi
akun keuangan dalam mata uang domisili nasional mereka dan membuat para analis
menghadapi dua permasalahan, yaitu: 1. Berkaitan dengan kemudahan pembaca, 2,
menyangkut isi informasi. Bagi seorang pembaca yang terbiasa dengan dolar akan
kebingungan apabila dinyatakan dengan euro. Cara untuk mengatasinya adalah dengan
mentranslasikan saldo mata uang asing kedalam mata uang domestik. Penggunaan
kurs untuk mentranslasikan akun- akun dalam mata uang asing dapat
mendistorsikan pola keuangan yang terjadi dalam mata uang lokal.
Meskipun lebih disukai untuk melakukan analisis laporan keuangan
luar negeri dalam mata uang lokal, kita lebih menyukai penggunaan kurs tahun
terakhir sebagai kurs translasi kemudahan bagi para pembaca yang lebih menyukai
angka dalam mata uang domestik. Apabila laporan yang telah ditranslasikan memberikan
kemudahan bagi para pembaca dalam melihat akun- akun mata uang asing dalam
suatu mata uang yang telah dikenal umum, maka dapat timbul gambaran sebenarnya
mengalami distorsi. Secara khusus, perubahan kurs valuta asing dan prosedur
akuntansi secara bersamaan sering kali menghasilkan nilai ekuivalen dalam mata
uang domestik yang bertentangan dengan peristiwa yang mendasarinya.
Perbedaan dalam Format Laporan
Format neraca dan laporan laba rugi berbeda- beda disetiap
negara. Perbedaan klasifikasi secara internasional juga cukup banyak terjadi.
Buku acuan Transactional Accounting dapat digunakan secara
lengkap perlakuan perbedaan klasifikasi lainnya yang ada di tiap- tiap negara.
Meski menyulitkan, perbedaan format laporan keuangan tidak terlalu penting
karena struktur dasar laporan keuangan cukup mirip diseluruh dunia. Dengan demikian,
kebanyakan perbedaan biasanya dapat direkonsiliasikan dengan sedikit usaha.
Hambatan Bahasa dan Terminologi
perbedaan bahasa antarnegara dapat menimbulkan hambatan
informasi bagi para pengguna laporan kuangan. Kebanyakan perusahaan yang
berdomisili di negara- negara yang tidak menggunakan bahasa inggris menerbitkan
laporan tahunannya dalam bahasa negara asal. Namun demikian, semakin banyak
perusahaan yang relatif besar yang berada di perekonomian maju menyediakan
laporan tahunan dalam bahasa inggris.
Secara substansial, banyak isu substansial yang dihadapi para
pengguna laporan keuangan internasional. Mungkin isu yang paling sulit adalah
yang berkaitan dengan mata uang asing mungkin akan menimbulkan pengaruh yang
sangat besar dalam akuntansi internasional selama beberapa waktu. Sebaliknya,
masalah yang berkaitan dengan ketersediaan dan kredibilitas informasi secara
perlahan semakin berkurang karena semakin banyak perusahaan, otoritas berwenang
dan bursa efek yang mengakui pentingnya untuk memperbaiki akses investor
terhadap informasi yang tepat waktu dan kredibel
Pendapat/ Saran:
Menurut saya, kesulitan- kesulitan analis dalam melakukan analisis laporan
keuangan internasional bisa teratasi dengan peraturan akuntansi internasional
yang lebih diperketat sehingga analis tidak sulit untuk mendapatkan
laporan keuangan dari perusahaan- perusahaan di berbagai negara. Dan juga
dibentuknya semacam lembaga untuk membentuk dan mengevaluasi peraturan tersebut
sehingga tidak ada perusahaan- perusahaan nakal.
Untuk perbedaan- perbedaan seperti prinsip akuntansi, metode yang digunakan,
dan perbedaan yang lainnya juga dapat teratasi dengan peraturan yang bersifat
menyeragamkan dari perbedaan tersebut. Seperti di indonesia yang diatur oleh
PSAK, di masa sekarang ini PSAK sudah mengarah ke IFRS agar tidak terdapat
perbedaan yang mencolok dengan prinsip akuntansi yang ada di luar negeri.
Seharusnya negara lain juga memberlakukan hal seperti itu agar tidak ada
perbedaan yang membuat analisis laporan keuangan internasional terhambat.
Daftar Pustaka/
Referensi:
1.
Choi, Frederick D.S.,
and Gary K. Meek, 2005., Akuntansi Internasional – Buku 2, Edisi 5., Salemba
Empat, Jakarta. (Bab 9, halaman 105- 140)
Langganan:
Postingan (Atom)